You are currently viewing Situs Cagar Budaya Perigi Menghadapi Pandemi Covid-19

Situs Cagar Budaya Perigi Menghadapi Pandemi Covid-19

Situs Cagar Budaya  Punden Perigi  merupakan bangunan joglo kecil yang  berukuran 3,2 mx 3,2 m berlantai  ubin batu, terletak di Dusun Kembaran, Desa Banyuurip, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.

Didalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk pangeran  JOYOKUSUMO, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan  sebuah  yoni  sebagai  tempat menampung air untuk  membasuh  muka ( yang oleh sebagian orang dipercaya dapat mendatangkan  berkah).

Pada  sebelah  barat  terdapat  bangunan  pendopo  berukuran  8m x 16 m, yang  sering  digunakan  untuk   kegiatan  “Merti  Desa” dengan  menggelar  pertunjukan  Wayang Kulit sehabis  panen  musim  kemarau. Pertunjukan  wayang  kulit  tersebut  merupakan  ungkapan  rasa  syukur  masyarakat  Desa Banyuurip  atas  keselamatan  dan  hasil  panen  yang  diperoleh.

Pendopo  situs  perigi  ini  juga  sering  digunakan  sebagai  tempat  kepungan ( membagi  rejeki  makanan ), biasanya  yang  punya  hajat  yaitu  orang  yang  mempunyai  Nadzar  dan  Nadzarna  itu  sudah  tercapai dan kepungan  ini  dihadiri  oleh  warga  setempat .

Selain  itu  Punden  Perigi  banyak  dikunjungi  pengunjung  yang  ingin  berziarah/ berdo’a, ada pula  pengunjung  yang  datang  untuk  mengetahui  sejarah  punden  perigi  atau  study  sejarah.

Dimasa pandemi covid 19 tentunya sangat mempengaruhi kegiatan di Punden Perigi. Yang semula berkegiatan normal, dikunjungi banyak orang sekarang harus benar-benar off dari semua kegiatan tersebut sesuai dengan anjuran pemerintah untuk menunda semua kegiatan demi mendukung pemerintah dalam upaya memutus tali rantai penyebarann Covid-19.

“ Selama  masa  pandemi covid- 19, Situs  Perigi  menutup kedatangan tamu/pengunjung dari luar daerah, sedangkan untuk  tamu dari  warga  desa  setempat Banyuurip yang akan berziarah  tetap diperbolehkan akan tetapi harus mentaati protokol kesehatan seperti harus  memakai  masker  dan  cuci  tangan sebelum  masuk ke area Situs Perigi”, ujar Andi Kusumo selaku Juru Pelihara Situs Perigi.

“ Untuk kegiatan  kebersihan dan keamanan situs tetap kami kerjakan  setiap hari dan penyemprotan disinfektan di lingkungan situs kami lakukan seminggu  sekali”, ujarnya lagi.

Menurut  Andi Kusumo, untuk kegiatan- kegiatan besar seperti  kepungan/ slametan nadzar, merti desa  dan wayangan yang dihadiri banyak orang belum di perbolehkan sampai waktu yang belum ditentukan.  Spanduk himbauan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga dipasang olehnya di gapura Situs agar pengunjung atau warga setempat tahu dan memahami kondisi covid-19 ini.

Selama kurang lebih 3 bulan pandemi Covid-19 ini tentunya membuat dampak begitu besar terhadap Situs Perigi. Berharap pandemi ini akan segera berakhir sehingga Situs Perigi bisa dibuka  kembali dan pengunjung  dari luar daerah  bisa masuk ke area situs serta acara-acara di situs Perigi yang melibatkan  banyak orang  dapat dilaksanakan  kembali.

Andi Kusumo menuturkan, “ Untuk rencana  Kegiatan  setelah Pandemi, Situs  Perigi akan menggelar  pagelaran  wayang kulit dengan kemasan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya  yaitu  dengan menambah upacara  tumpengan  yang dikemas seperti  gerebeg keraton, yaitu rencana sekitar  bulan September  2020 itupun jika kondisi sudah benar-benar normal”.

dinparbud

Kontributor Berita Dinparbud

Tinggalkan Balasan