Siang itu matahari cukup terik. Gemercik dan dinginnya air di Kali Semame merubah suasana menjadi lebih sejuk. Terlebih ketika selesai siblon atau berenang di kali, ditemani riuh dan cerianya anak- anak dari Desa Purbayan, menikmati es camcau / cincau lengkap juga tiwul yang dipadukan dengan sayur belut dan iwak kali. Sensasi inilah yang bias kita nikmati ketika menyusuri Kali Semame. Kali Semame bersumber dari mata air Tukparibelis dari pegunungan Kendeng Wonosobo. Sungai itu sering digunakan oleh masyarakat untuk menjemur atau meme dalam bahasa jawa dan samil tersenyum atau mesem, maka disebut Semame.
Untuk keamanan dan kenyamanan, pengelola juga menyediakan pelampung untuk pengunjung yang ingin melepas penat dengan berenang atau terjun dari bebatuan di ketinggian hingga 10 meter. Edukasi tangkap ikan dengan alat yang disebut dengan krojong ikan, sejenis alat tradisional untuk menembak ikan dengan jarum dan karet.
Bebatuan yang eksotik dan juga tetes air di tebing membuat sensasi tersendiri. Juga saluran air yang punya cerita tersendiri pada tahun 1971 dibuat oleh masyarakat Purbayan yang di pimpin Kepala Desa pemerintahan Bapak Mustofa.Tentunya untuk pecinta fotografi atau yang ingin berburu tempat foto yang instagramable Kali Semame bias menjadi pilihan.