You are currently viewing Perkenalkan Sejarah Seputar Purworejo, Dinparbud Selenggarakan Workshop Sejarah Lokal

Perkenalkan Sejarah Seputar Purworejo, Dinparbud Selenggarakan Workshop Sejarah Lokal

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Workshop Sejarah Lokal Tahun 2021. Workshop yang diikuti oleh perwakilan guru-guru sejarah tingkat SMK, SMA dan SMP se- Kabupaten Purworejo ini mengusung tema “Peran Sejarah Lokal Bagi Generasi Milenial”. Dilaksanakan selama 2 hari dari Selasa – Rabu, 22-23 Juni 2021 di Gedung Kesenian WR. Soepratman, Jl. Urip Sumoharjo Purworejo.

Pada hari pertama ini peserta mendapatkan materi dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo,AP.MM yakni Peran Sejarah Lokal untuk meningkatkan Sektor Pariwisata. Dr. Nikmah Nurbaity,M.Pd,B.I dalam kesempatan ini menyampaikan materi Sejarah Lokal Bagi Generasi Milenial dan Soekoso DM dengan materi Kekayaan Sejarah Lokal di Kabupaten Purworejo.

Dibuka secara resmi oleh  Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, kegiatan workshop sejarah lokal ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Seluruh peserta mengikuti protokol kesehatan dari pengecekan suhu tubuh dan cuci tangan sebelum memasuki ruangan acara.

Dr. Nikmah Nurbaity sebagai narasumber menyampaikan beberapa peran sejarah lokal diantaranya sejarah daerah sebagai sarana untuk menggali dan menemukan serta membangun jati diri dan kepribadian daerah (character building), sejarah daerah sebagai sarana untuk membangun solidaritas sosial (social solidarity) yang sangat diperlukan dalam pembangunan daerah dan sejarah sebagai wahana rujuk social.

Kegiatan di hari kedua workshop, peserta diajak berkunjung ke situs cagar budaya dan tempat bersejarah di Kabupaten Purworejo yaitu Masjid Al Iman Loano, Benteng Singgelopuro Loano, SMA Negeri 7 Purworejo Eks Hoogere Kwek School, Makam Sawunggaling Kutoarjo, Ndalem Kolekturan Kutoarjo, Pendopo Wakil Bupati Purworejo dan Masjid Al Izhar Kutoarjo. 

Diikuti sebanyak 25 peserta, pada kegiatan workshop ini dibagi  kelompok tingkat SMP, SMK dan SMA, yang nantinya akan berdiskusi dan membuat materi dari hasil workshop. Diharapkan pendidikan sejarah sebagai wahana “transmission of culture”, pengajaran sejarah hendaklah diajarkan sebagai pengetahuan yang dapat membawa siswa kepada penghargaan yang tinggi terhadap “the glorius past”. Kurikulum sejarah diharapkan dapat mengembangkan kemampuan anak didik dan generasi penerus untuk mampu menghargai hasil karya agung bangsa di masa lampau, memupuk rasa bangga sebagai bangsa, rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan nasional.

Tinggalkan Balasan