You are currently viewing Pentas Duta Seni dan Pameran Produk Purworejo di TMII Dipenuhi Pengunjung

Pentas Duta Seni dan Pameran Produk Purworejo di TMII Dipenuhi Pengunjung

Warga masyarakat Purworejo yang ada di Jakartadan sekitarnya menyambut gembira Pentas Duta Seni dan Pameran Produk Unggulan Purworejo di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah. Para perantau dari berbagai komunitas  ini tumpah ruah di TMII. Mereka menyerbu makanan khas daerah yang lama mereka rindukan. Mulai dari kue lompong, lanting, dawet ireng, sego penek, maupun clorot. Dan yang paling diminati tentunya gebleg hangat. Selain itu, Pemkab Purworejo melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil juga membuka stand pengurusan dokumen kependudukan secara gratis untuk para perantau yang tidak sempat pulang.

Pameran produk unggulan dan juga Pentas Duta Seni ini dibuka langsung oleh Bupati Purworejo yang hadir beserta istri. Selain Bupati Purworejo, hadir juga Ketua Badan Penghubung Jawa Tengah, Ketua Paguyuban Jawa Tengah, dan Juga Pejabat dan Anggota DPRD Kabupaten Purworejo. Dalam sambutannya, Bupati mempromosikan beberapa destinasi baru yang wajib dikunjungi oleh para tamu undangan ataupun masyarakat yang hadir, juga menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan serupa di Yogyakarta.

Menjelang siang, para pengunjung mendapat suguhan sendratari bertajuk “Kudo Carito” yang mengangkat kisah Panji Inu Kertapati dan Galuh Candrakirana, yang dikolaborasikan dengan tarian kuda kepang, incling dan dolalak. Penonton hingga berdesakan menyaksikan pagelaran ini. Hingga ke dalam pendopo, bahkan di belakang panggungpun penuh dengan penonton yang antusias ingin menyaksikan tarian kebanggaan Purworejo, yaitu dolalak. Tarian yang dikemas apik ini dimainkan oleh gabungan penari Purworejo dari Padepokan Seni Ismoyojati, dengan iringan gamelan yang rancak.

Di akhir acara, penonton diberi kesempatan untuk mengikuti workshop tari dolalak yang dipandu langsung oleh para penari. Mereka dengan seksama mengikuti tiap gerakan yang dicontohkan. “Merupakan pengalaman yang menarik. Ternyata susah juga menirukan gerakan tari dolalak” kata danik, salah seorang penonton dari Cibubur yang tertarik mengikuti workshop ini. Harapan lain dari para pengunjung adalah lebih seringnya diadakan kegiatan serupa untuk sarana komunikasi dan silaturahmi antara warga Purworejo yang berada di ibukota, juga mengobati kerinduan dengan kuliner khas Purworejo namun mereka tidak perlu susah payah untuk pulang kampung.

Tinggalkan Balasan