Tim jelajah budaya dari Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo berjumlah 4 orang meninjau lokasi tempat persembunyianan gubernur wongso negoro di Bruno pada masa setelah merdeka.
Diawali dari desa Kambangan tim bersama dengan rombongan pegawai kecamatan Bruno menuju tempat yang sering di singahi oleh gubernur untuk beristirahat. Di Desa Kambangan ada sebuah pohon yang biasa digunakan gubernur untuk berjemur di pagi hari.
Menuju ke pemukiman warga terdapat tempat kantor sementara ketika gubernur berada di purworejo, sayangya saat ini rumah yang di jadikan kantor sementara sudah tidak ada lagi, karna sudah di bagun rumah warga. Tidak jauh dari bekas kantor tersebut ada pohon kepel yang ditanam oleh gubernur, pohon tersebut tumbuh besar dan telah di tebang oleh warga untuk digunakan sebagai bahan pembuatan musolah di daerah sekitar, tidak jauh situ warga desa menunjukan tempat gubernur bersembunyi dari pesawat patrol belanda. Tempat persembunyian ini berada di bagian atas pemumikiman warga, berupa batu besar yang terdapat cekungan di sisi samping sehingga dapat menutupi dari atas.
Lalu tim melanjutkan perjalanan ke Desa Giyombong untuk mencari tau tentang peninggalan koper yang menjadi tujuan utama dari tinjauan lokasi kali ini. Sesampainya disana tim menuju ke rumah bapak mantan kepala desa Giyombong, lalu di antarkan ke rumah yang biasa disingahi gubernu waktu berada di purworejo, di dalam rumah tersebut terdapat satu meja dan dua kursi panjang yang biasa digunakan gubernur untuk duduk, kursi dan meja tersebut cukup aneh karna walau sudah ditinggal lama bertahuntahun tapi bagian kaki kursi dan meja dan tempat pegangan kursi masih bersih tidak terkena debu dan masih mengkilap seperti biasa di gunakan sedangkan sisih lainya terlihat sudah kusam dan kotor karna tidak digunakan dan dibersihkan.
Tidak hanya kursi dan meja dalam ruangan tersebut juga terdapat peninggalan koper dari gubernur. Setelah pengukuran dan peninjauan lokasi koper, tim melanjutkan ke salah satu rumah warga untuk mewawancarai tokoh masyarakat yang mengalami masa gubernur berada di purworejo yaitu Mbah Sariyem.
Beliau menjelaskan tentang keberadaan gubernur wongso negoro berada di purworejo adalah untuk bersembunyi dari pengejaran tentara belanda, yang saat itu masih menjajah Indonesia. Gubernur bersemunyi ke purworejo bersama dengan satu ajudan dan 2 anak, mbah sariyem menjelaskan koper gubernur ditinggalkan karna sudah rusak jadi dibiarkan saja tidak dibawa , dulunya koper tersebut berwarna biru. Gubernur bersembunyi di purworejo sekitar 4 bulan. Setalah keadaan sudah aman, gubernur Wongso Negoro kembali ke pemerintahan.