You are currently viewing Menilik Wisata Religi di Desa Wisata Paduga Bagelen

Menilik Wisata Religi di Desa Wisata Paduga Bagelen

Bagelen merupakan wilayah paling timur di Kabupaten Purworejo yang berbatasan langsung dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak 13 km dari pusat kota, Kecamatan Bagelen memiliki potensi wisata religi yang penuh dengan sejarah. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) bersama FK Desa Wisata dan GenPi melakukan uji paket wisata di Desa wisata Paduga Bagelen, Jumat (30/09).

Menurut Endah Hanna Rosanti selaku Kabid Pemasaran Dinporapar menyebutkan bahwa uji paket wisata bertujuan untuk mengajak pengelola wisata maupun pokdarwis untuk mulai menyusun harga dan membuat paket wisata dari potensi yang ada, dimana harga paket tersebut sudah termasuk fee semua komponen yang terlibat. “Nanti akan ketemu harga jualnya berapa. Kemudian dari dinas akan mempromosikan sesuai dengan paket wisata yang ditawarkan,” tambah Endah.

Desa wisata Paduga memiliki potensi wisata religi yang menjadi nilai jual disamping atraksi wisata alam, budaya, maupun edukasi. Terkenal akan wisata religinya, tim uji paket langsung diajak untuk berziarah menuju ke petilasan Sunan Geseng. Disana Budiyono selaku guru kunci petilasan Sunan Geseng kemudian menceritakan sejarah Sunan Geseng yang merupakan murid dari Sunan Kalijaga. Selain berziarah ke petilasan Sunan Geseng, tim uji paket juga diajak untuk menilik Masjid Santren. Masjid Santren adalah masjid yang dihadiahkan untuk Syekh Badlowi dari istri Sultan Agung pada tahun 1564. Wisata religi dilanjut dengan berziarah ke pesarean Nyai Bagelen atau Roro Wetan yang merupakan istri dari Pangeran Awu-Awu Langit.

Ketika berziarah ke pesarean Nyai Bagelen, juru kunci makam menceritakan silsilah Nyai Bagelen serta mengungkapkan alasan mengapa di Bagelen tidak ada masyarakat yang memelihara sapi maupun menanam kedelai. Selain itu, juru kunci makam juga bercerita mengenai alasan pasaran wage dinilai sebagai sesuatu yang penuh malabahaya. Hal ini membuat Nyai Bagelen melarang warganya melakukan kegiatan sakral maupun berpergian jauh di hari pasaran tersebut.

Kegiatan uji paket diakhiri dengan edukasi tarian jaran kepang. Tim uji paket juga disuguhkan dengan penampilan kesenian tarian leak.

Saat ini, Desa Wisata Paduga Bagelen sedang dalam proses merintis, sehingga branding wisata religi yang tertempel di Bagelen ini perlu dipertahankah bahkan ditingkatkan. Hal ini diperlukan agar Desa Wisata Paduga Bagelen mampu menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin berwisata religi di tanah Jawa.

Tinggalkan Balasan