Kuliner khas suatu daerah menjadi satu hal penting dalam pengembangan pariwisata. Purworejo yang identik dengan gebleg dan dawet hitam, akan menjadi cerita unik ketika pengunjung mendatangi Purworejo. Begitu juga dengan wilayah- wilayah pedesaan di Purworejo, seperti loka tamasya sikepel yang memiliki sajian khas yaitu nasi kepel. Dinamakan nasi kepel karena membuatnya dengan cara dikepel (dibentuk dengan genggaman tangan), juga karena berasal dari si kepel maka diberi nama nasi kepel. Selain itu untuk minuman, sikepel membuat minuman dari 9 macam bahan rempah rempah dengan 9 khasiat yang diberi nama wedang wali. Wedang wali ini diramu oleh seniman yang lama tinggal di bali. Dan sekarang ikut mengelola loka tamasy asikepel. Produk minuman yang dibuatnya cukup digemari wisatawan. Rasa yang ringan dan segar menjadi ciri khas wedang wali. Wedang wali bisa dikonsumsi langsung hangat maupun dingin, juga setelah 3 hari akan mengalami proses fermentasi, dan bagi sebagian orang lebih senang dengan wedang wali yang sudah terfermentasi.
Tidak sedikit wisatawan yang kembali untuk menikmati sajian khas dari si kepel ini. Selain tersedia di sentra kuliner, juga bisa dipesan sebagai sajian makan siang untuk paket outbind di lokasi ini.
Hutan pinus sikepel mulai dibuka sejak tahun 2018. Sejak saat itu, sudah banyak penambahan fasilitas dan pembenahan yang akan menambah kenyamanan pengunjung. Siswa dari berbagai sekolah di Purworejo selain menghabiskan malam untuk berkemah juga melakukan bakti sosial berupa pemberian fasilitas tempat sampah dan papan peringatan.
Hal itu disampaikan oleh Bapak Fauzan, pemandu wisata di loka tamasya keluarga sikepel. Beliau sangat menguasai materi tentang obyek wisatanya, dan juga mahir memberikan penjelasan kepada pengunjung.