You are currently viewing Duta Seni Purworejo Tampilkan Garapan Tari “Bedug Pendowo Jati”

Duta Seni Purworejo Tampilkan Garapan Tari “Bedug Pendowo Jati”

Pertunjukan pentas duta seni di TMII tahun ini diselenggarakan berbeda. Jika sebelumnya duta seni dari tiap Kabupaten mementaskan karyanya secara langsung di Anjungan Jawa Tengah TMII, kali ini dilaksanakan secara virtual. Puluhan pelaku seni di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengusung sebuah pagelaran sendratari yaitu kolaborasi tari dan teater yang berjudul Bedhug Pendowo Jati. Sendratari ini akan ditampilkan secara virtual melalui kanal youtube Badan Penghubung Jawa Tengah pada 6 Juni 2021 mendatang. Namun, proses penggarapan tari telah rampung dan produksi perekaman pada Rabu (19/5/2021) malam.

Lewat garapan yang memadukan konsep tradisi dan kontemporer tersebut,  Tim duta seni Purworejo ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa Kabupaten Purworejo memiliki sebuah karya budaya agung sebagai penanda waktu shalat tiba dengan sejarah pembuatannya yang layak diapresiasi.

Bedhug Pendowo Jati berdurasi sekitar 55 menit tersebut melibatkan puluhan seniman tari dan teater muda Purworejo.  Karya istimewa ini melibatkan Ketua Komunitas Teater Purworejo (KTP), Achmad Fajar Chalik yang turun tangan langsung menulis naskah sekaligus menjadi penggarap teater atau pengadeganan. Sedangkan garapan tari diusung oleh seniman tari muda Purworejo, Sudrajat Dewandana S.Sn.

Jumlah talent yang terlibat ada sekitar 35 orang, tetapi secara keseluruhan mencakup penata artistik dan musik, ada 55 seniman lebih.

Pada produksi perekaman pementasan ini juga dihadiri oleh Kasubid Promosi dan Informasi Badan Penghubung Provinsi Jateng, Menuk Indriastuti S.Pd.

Kepala Dinparbud Purworejo, Agung Wibowo AP menyampaikan sendratari ini  selain mengangkat sejarah Purworejo, sekaligus mengeksplor potensi seni budaya dan pelakunya. Selain pagelaran sendratari, didukung juga pmeran virtual yang menampilkan  profil wisata, UMKM, serta ekonomi kreatif. Diharapkan dengan adanya penampilan secara virtual, baik seni budaya, pariwisata, UMKM, maupun dan ekonomi kreatif ini dapat lebih mempromosikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Purworejo.

Secara garis besar, pagelaran menampilkan kisah pembuatan Bedhug Pendowo pada tahun 1834 Masehi. Adegan dimulai dengan prolog berlatar waktu dan tempat berdirinya Kabupaten Purworejo pada 1831 M. Bupati Purworejo pertama, RAA Cokronagoro, memprakarsai berbagai pembangunan. Mulai dari Saluran Irigasi Kali Kedhung Putri yang memanjang dari utara keselatan, Dedalem Kabupaten, Pendopo Agung, Alun-Alun, hingga  Masjid Agung (1834 M). Untuk mengimbangi kebesaran dan kemegahan Masjid Agung, tercetuslah ide untuk membuat bedhug istimewa. Sebuah bedhug yang terbuat dari bahan pilihan yang gaungnya akan menyentuh jiwa-jiwa manusia.

 

Tinggalkan Balasan